Rolls Royce ERP Implementation
Rolls Royce adalah perusahaan global dengan cabang di lebih dari 14 negara. Ini beroperasi di empat pasar global: dirgantara sipil, dirgantara pertahanan, kelautan dan energi. Pada tahun 1996, Rolls-Royce mengalihkan 90% dari fungsi IT-nya ke kontraktor yang disebut Electronic Data Services (EDS). Artinya EDS bertanggung jawab untuk mengawasi Struktur TI, dan memberikan solusi IT yang tepat untuk kemakmuran masa depan perusahaan.
Proyek ERP terdiri dari tim manajemen ahli dari EDS, yang kemudian mempekerjakan konsultan SAP untuk memberikan bantuan teknis khusus selama proses implementasi. Dalam tim proyek, terdapat ahli dan karyawan yang memiliki pengetahuan penting tentang hubungan bisnis lintas fungsi dan pengalaman sistem jangka panjang. Tantangan bagi tim budaya adalah memecahkan masalah yang disebabkan oleh apakah SAP akan diterima oleh pengguna di seluruh perusahaan dan menyediakan fungsi yang serupa dengan sistem lama sebelumnya.
Tim implementasi RR (termasuk personel EDS dan konsultan SAP) telah menemukan masalah terkait sebelum menerapkan SAP sebagai ERP perusahaan, dan masalah ini telah berkembang menjadi masalah yang dapat menghambat dan dapat menyebabkan kegagalan implementasi. Oleh karena itu, implementasi yang baik dapat dilakukan. Kasus ini tidak diragukan lagi merupakan bukti positif, yang menunjukkan bahwa memiliki tim implementasi ERP yang solid yang dapat meramalkan masalah selama proses implementasi dan pada saat yang sama menghasilkan strategi yang andal adalah kunci kesuksesan.
- Apa pendapat Anda tentang proyek implementasi ERP RR? Apakah mereka memilih strategi implementasi yang benar ?
- Diskusikan faktor penentu keberhasilan dari strategi implementasi RR dan perannya UKM dalam proyek tersebut?
- Saran apa yang dapat Anda berikan kepada tim teknis RR tentang pendekatan mereka dalam bermigrasi sistem warisan dengan perangkat lunak SAP?
Mantulll
BalasHapus